Strategi Efektif Grup Saratoga (MPMX) Tingkatkan Penjualan Mobil Bekas

Jumat, 31 Oktober 2025 | 11:38:41 WIB
Strategi Efektif Grup Saratoga (MPMX) Tingkatkan Penjualan Mobil Bekas

JAKARTA - PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX), emiten terafiliasi Grup Saratoga, tengah memperkuat strategi bisnis mobil bekas untuk meningkatkan kinerja sepanjang tahun ini.

Penjualan melalui platform lelang AUKSI menunjukkan pertumbuhan signifikan hingga kuartal III/2025. GM Corporate Communications & Sustainability MPMX, Natalia Lusnita, mengungkapkan bahwa penjualan mobil bekas melonjak 58,4% dibanding kuartal sebelumnya, dengan total lebih dari 2.800 unit terjual. Peningkatan ini didorong oleh permintaan kendaraan komersial yang stabil, serta margin yang naik 13,3% secara tahunan.

Strategi MPMX dalam memperkuat bisnis mobil bekas tidak hanya berfokus pada volume penjualan, tetapi juga pada digitalisasi dan kemitraan strategis untuk memperluas pasokan unit. Langkah ini diharapkan mempercepat proses lelang dan memberikan pengalaman pembelian yang lebih cepat, transparan, serta nyaman bagi konsumen.

Fokus Pertumbuhan Penjualan Mobil Bekas

Natalia menjelaskan, salah satu kunci keberhasilan MPMX adalah memperluas basis pasokan unit mobil bekas melalui kemitraan strategis dengan pemain regional. Pada Mei 2022, MPMX menggandeng Trusty Cars Pte Ltd. (Carro), marketplace mobil bekas terbesar di ASEAN, dengan investasi US$53,8 juta atau sekitar Rp783,78 miliar untuk mengambil alih 50% saham PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (MPM Rent). Kolaborasi ini memungkinkan MPMX untuk memanfaatkan teknologi digital, mempercepat proses lelang, dan menjaga transparansi transaksi.

Natalia menekankan bahwa digitalisasi platform lelang AUKSI memungkinkan pelanggan untuk membeli unit dengan cepat tanpa harus hadir secara fisik. Pendekatan ini memperkuat posisi MPMX sebagai pemain terpercaya dalam pasar mobil bekas yang semakin kompetitif di Indonesia.

Tantangan dan Kinerja Keuangan MPMX

Meskipun penjualan mobil bekas meningkat, kinerja keuangan MPMX pada sembilan bulan pertama 2025 menghadapi tekanan akibat melemahnya segmen distribusi dan ritel, yang turun 3% secara tahunan. Penurunan terutama terjadi pada volume penjualan sepeda motor. Selain itu, segmen asuransi mencatat penurunan underwriting bersih sebesar 23% YoY, seiring melemahnya kontribusi dari produk kendaraan bermotor dan properti.

Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan neto MPMX pada 9 bulan pertama 2025 mencapai Rp11,47 triliun, turun 3,11% YoY dibanding Rp11,84 triliun pada periode yang sama 2024. Beban pokok sepanjang periode tercatat Rp10,46 triliun, sehingga laba bruto turun 4% menjadi Rp1 triliun. Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp406,72 miliar, turun 7,73% YoY dari Rp440,82 miliar pada periode sebelumnya.

Natalia menekankan bahwa penurunan ini masih dapat diantisipasi melalui penguatan strategi digital dan pengembangan kemitraan, sehingga MPMX tetap mampu menjaga profitabilitas meski menghadapi dinamika pasar yang menantang.

Strategi Digital dan Kemitraan untuk Pasar Mobil Bekas

Strategi MPMX selanjutnya adalah mempercepat digitalisasi lelang kendaraan. Dengan sistem online yang lebih efisien, pelanggan dapat mengakses informasi unit secara real-time, memantau harga, dan melakukan transaksi tanpa hambatan geografis. Selain itu, MPMX terus memperluas jaringan kemitraan dengan dealer, fleet operator, dan marketplace mobil bekas regional.

Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pasokan unit untuk lelang, tetapi juga memperkuat kepercayaan pelanggan terhadap AUKSI sebagai platform yang adaptif dan transparan. Dengan demikian, MPMX tidak sekadar menargetkan volume penjualan, tetapi juga memperkuat ekosistem mobil bekas yang modern dan terintegrasi.

Prospek dan Arah Bisnis Mobil Bekas MPMX

Ke depan, MPMX akan terus memantapkan posisinya sebagai pemimpin pasar lelang mobil bekas melalui inovasi digital dan kemitraan strategis. Pendekatan ini diharapkan mampu menjaga margin keuntungan, memperluas pasar, serta menghadirkan pengalaman pembelian yang efisien bagi konsumen.

Natalia menegaskan, strategi tersebut bertujuan tidak hanya untuk mendongkrak kinerja penjualan, tetapi juga membangun kepercayaan jangka panjang dalam ekosistem mobil bekas Indonesia. Dengan dukungan teknologi, jaringan kemitraan, dan platform lelang yang transparan, MPMX berupaya menjadi pemain utama yang adaptif terhadap perubahan industri otomotif nasional.

Laporan terbaru menunjukkan bahwa meski menghadapi tantangan di beberapa segmen, langkah-langkah strategis MPMX dalam digitalisasi dan pengembangan kemitraan diproyeksikan mampu mempertahankan pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan hingga akhir tahun.

Terkini